Upacara Penghargaan Final Kompetisi Bahasa Mandarin "Chinese Bridge" Tingkat Nasional yang mengcakupi Kompetisi "Chinese Bridge" Kategori SD ke-4, Kompetisi "Chinese Bridge" Kategori SMP dan SMA ke-17, dan Kompetisi "Chinese Bridge" Kategori Universitas ke-23 diselenggarakan di Jakarta, Minggu (16/6/2024). Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan, Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Dr. Faisal Hendra, Lc,. M.A, para pimpinan Dewan Pembina Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin Jakarta, para Guru dan siswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi, jurnalis dari media Tiongkok dan Indonesia serta tamu lainnya 300 lebih orang menghadiri upacara tersebut.
Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa selama 20 tahun lebih ini, Kompetisi Bahasa Mandarin "Chinese Bridge" terus berkembang di Indonesia. Semakin banyak generasi muda Indonesia yang memperhatikan dan mengikuti "Chinese Bridge", dan kemampuan berbahasa Mandarin para peserta pun semakin meningkat. Dapat dipercayai bahwa melalui upaya bersama Tiongkok dan Indonesia, pertukaran budaya antar kedua negara tidak hanya akan semakin erat, namun juga akan bekerja sama untuk memberikan lebih banyak energi positif ke dalam kerja sama antar masyarakat di dunia. Dapat dipercayai juga bahwa para pelajar yang hadir dan semakin banyak generasi muda Indonesia akan menjadi pembawa pesan dan jembatan untuk mendorong pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia serta mendorong dialog antar peradaban manusia. Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan dengan senang hati mengundang sebagian peserta unggul dan guru bimbingannya dalam kompetisi ini untuk menghadiri "Open house" kedutaan sebagai tamu istimewa yang akan diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia. Undangan tersebut mendapat respon antusias para guru dan siswa di tempat acara.
Kompetisi ini disponsori oleh Pusat Pertukaran dan Kerjasama Bahasa Asing Tiongkok dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin Jakarta dan Institut Konfusius di Universitas Al Azhar. Kompetisi ini diikuti oleh 84 peserta kompetisi dari 13 provinsi di Indonesia. Dengan persaingan yang ketat, AYUMI REIJOVITA LIEM dari Sekolah Tiga Bahasa Xin Zhong Jawa Timur meraih juara pertama kategori SD. VANESSA JINGGA dari Sekolah Nanyang Zhihui Medan, Provinsi Sumatera Utara meraih juara pertama kategori SMP dan SMA. SILVIA MELLISA dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia Provinsi Sumatera Utara meraih juara pertama kategori universitas. Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan memberikan piala dan sertifikat pada juara pertama dan pembimbing terbaik.
Setelah upacara penghargaan, Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan foto bersama dengan para peserta kompetisi.
Kata Sambutan Kuasa Usaha Ad Interim Zhou Kan sebagai berikut:
Para guru, siswa-siswi,
Selamat sore.
Saya merasa sangat senang dapat menghadiri upacara Penghargaan Final Kompetisi Bahasa Mandarin "Chinese Bridge" Tingkat Nasional. Pertama-tama, izinkanlah saya mewakili Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin Jakarta dan Institut Konfusius di Universitas Al-Azhar serta para guru bimbingan yang dengan usaha kerasnya mempersiapkan kompetisi ini. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para peserta dalam kompetisi ini, baik yang telah mendapat juara ataupun belum mendapatnya. Saya ingin menyampaikan bahasa Mandarin kalian bagus sekali. Pertunjukan dan prestasi kalian pun luar biasa.
Bahasa memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahasa tidak hanya merupakan hasil dari suatu peradaban, tetapi juga merupakan penyebar pentingnya suatu peradaban. Dengan mengusai suatu bahasa, dapat memegang kunci untuk membuka pintu suatu peradaban, dan membangun jembatan komunikasi antar peradaban. Oleh karena itu, jika belajar bahasa Mandarin dengan baik, Anda dapat memahami Tiongkok dan budaya Tionghoa, serta lebih meningkatkan hubungan antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia.
Selama 20 tahun lebih ini, Kompetisi Bahasa Mandarin "Chinese Bridge" terus berkembang di Indonesia. Dengan senang hati kita melihat bahwa semakin banyak generasi muda Indonesia yang memperhatikan dan mengikuti "Chinese Bridge", dan kemampuan berbahasa Mandarin para peserta pun semakin meningkat. Hal ini sepenuhnya mencerminkan bahwa semangat generasi muda Indonesia untuk mempelajari bahasa Mandarin dan memahami Tiongkok semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini juga sepenuhnya mencerminkan bahwa persahabatan antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia serta hubungan antara kedua negara semakin baik dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dapat diungkapkan dalam pepatah Tiongkok,yaitu芝麻开花节节高 yang artinya tumbuhan wijen berbunga semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan para hadirin sekalian,
Bagi manusia, pertukaran budaya dan saling belajar antar peradaban sangatlah penting. Coba kita melihat dunia ini, baik di masa lalu atau sekarang, alasan mendasar di balik banyak konflik dan perang sering kali dikarenakan peradaban yang berbeda dan bertentangan. Tiongkok selalu percaya bahwa tidak ada negara yang superior di dunia, dan tidak ada peradaban yang baik dan kurang baik. Peradaban memerlukan perdamaian, toleransi dan saling belajar. Tiongkok bersedia mendorong pertukaran dan saling memahaminya antar peradaban yang berbeda, meningkatkan saling pengertian di antara masyarakat semua negara, membangun konsensus kerja sama dalam komunitas internasional, dan membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Manusia. Ini adalah konsep inti dari Inisiatif Peradaban Global yang diusulkan oleh Presiden Xi Jinping yang semakin diakui dan didukung oleh sebagian besar negara di dunia.
Pada pekan lalu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan suara bulat menyetujui usulan yang disampaikan oleh Tiongkok dan beberapa negara yang berpikiran sama, termasuk Indonesia, untuk menetapkan tanggal 10 Juni setiap tahun sebagai Hari Internasional untuk Dialog Antar Peradaban.
Hal ini akan membantu negara-negara di seluruh dunia meningkatkan pemahaman dan kepercayaan, mendorong komunikasi antar masyarakat, dan memperkuat solidaritas dan kerja sama. Saya percaya bahwa melalui upaya bersama Tiongkok dan Indonesia, pertukaran budaya antar kedua negara tidak hanya akan semakin erat, namun juga akan bekerja sama untuk memberikan lebih banyak energi positif ke dalam kerja sama antar masyarakat di dunia. Saya juga percaya bahwa para pelajar yang hadir dan semakin banyak generasi muda Indonesia akan menjadi pembawa pesan dan jembatan untuk mendorong pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia serta mendorong dialog antar peradaban manusia.
Akhirnya, saya ingin menyampaikan suatu kabar baik. Dalam waktu dekat, Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia akan mengadakan acara "Open house" untuk menampilkan budaya, perkembangan serta kemajuan Tiongkok kepada masyarakat Indonesia. Kami ingin mengundang sebagian peserta unggul dan guru bimbingannya dalam kompetisi ini untuk menghadiri "Open house" kedutaan sebagai tamu istimewa, dan menunjukkan kemampuan dan vitalitas kalian lagi.
Terima kasih.