Pada malam tanggal 29 Juli 2024, Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia menggelar resepsi besar di Jakarta untuk merayakan 97 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) Tiongkok. Resepsi ini dihadiri oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, Zhou Kan, beserta para diplomat dari Kedutaan Tiongkok dan Misi Tiongkok untuk ASEAN. Turut hadir Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Letjen TNI Jonni Mahroza; Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah; Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Letjen TNI Anton Nugroho; serta mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn.) Marsetio. Selain itu, turut hadir pula lebih dari 800 tamu undangan, termasuk para atase militer dari berbagai negara yang bertugas di Indonesia, perwakilan dari sektor bisnis Indonesia, perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Indonesia, serta masyarakat dan komunitas Tionghoa di Indonesia.
Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, Kolonel Xu Sheng, dalam sambutannya menyatakan bahwa TPR Tiongkok adalah sebuah tentara rakyat dengan sejarah yang gemilang. Selama 97 tahun, angkatan bersenjata yang heroik ini telah memberikan kontribusi yang tak terhapuskan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan pembebasan rakyat Tiongkok; melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negara; serta memelihara perdamaian dunia dan mendorong perkembangan umat manusia. Di tengah era baru dan perjalanan baru ini, TPR Tiongkok akan secara mendalam mengimplementasikan Pemikiran Xi Jinping tentang Penguatan Angkatan Bersenjata; fokus pada pencapaian tujuan perjuangan seratus tahun militer Tiongkok; aktif menjalankan konsep komunitas senasib sepenanggungan umat manusia dan tanggung jawab internasional angkatan bersenjata negara besar; serta memberikan dukungan strategis yang kuat untuk mewujudkan kebangkitan besar bangsa Tionghoa dan mendorong perdamaian serta perkembangan dunia.
Kolonel Xu Sheng juga menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan strategis kedua kepala negara, hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia serta hubungan militer kedua negara terus berkembang pesat. Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan luar negeri perdana ke Indonesia pasca Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, sementara Presiden Joko Widodo telah tiga kali mengunjungi Tiongkok, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Tiongkok segera setelah terpilih. Kedua negara juga telah membentuk mekanisme dialog “2+2” antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, serta memelihara hubungan kontak tingkat tinggi yang erat antara kedua angkatan bersenjata, yang menunjukkan tren perkembangan yang positif dan dinamis, melalui latihan bersama, kunjungan kapal militer, pelatihan personel, dan kerja sama multilateral. Dalam dua bulan mendatang, kapal latih KRI Bima Suci dari Angkatan Laut Indonesia dan kapal latih Polang dari Angkatan Laut Tiongkok akan melakukan kunjungan persahabatan secara terpisah ke Shanghai dan Jakarta. Pertukaran dan kerja sama ini tidak hanya akan membawa kesejahteraan bagi rakyat kedua negara, tetapi juga akan memberikan lebih banyak energi positif bagi perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kerja sama di tingkat regional.
Letjen Jonni Mahroza selaku Rektor Universitas Pertahanan Indonesia dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari jadi ke-97 Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Beliau juga menyatakan bahwa potensi kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok saat ini sangat besar dan prospeknya semakin luas. Ini memberikan kesempatan yang baik untuk pengembangan lebih lanjut hubungan antara angkatan bersenjata kedua negara. Terutama dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan militer Tiongkok telah mencapai prestasi yang mengesankan. Indonesia siap untuk terus memperdalam hubungan kontak dan kerja sama dengan Tiongkok di berbagai bidang keamanan militer, seperti latihan gabungan, pelatihan pendidikan, dan penelitian pertahanan. Ini akan meningkatkan saling percaya dan mendorong perkembangan yang lebih besar dalam hubungan antara kedua negara dan kedua angkatan bersenjata.
Resepsi berlangsung dengan suasana yang khidmat, meriah, dan bersahabat. Acara ini juga menampilkan pameran foto bertema “Menjaga Perdamaian, Berbagi Nasib dan Tanggung jawab — Tentara Tiongkok Menjaga Perdamaian Dunia”. Para tamu menyampaikan ucapan selamat atas peringatan 97 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok dan memuji pencapaian luar biasa dalam modernisasi pertahanan dan militer Tiongkok di era baru ini. Mereka juga menyatakan kekaguman atas kebijakan luar negeri Tiongkok yang damai dan mandiri, serta kebijakan pertahanan Tiongkok yang bersifat defensif, serta komitmen Tiongkok dalam menjaga perdamaian dan stabilitas internasional dan regional. Para tamu berharap agar TPR Tiongkok serta hubungan bilateral dan militer antara Tiongkok dan Indonesia semakin kokoh dan terus berkembang di masa depan.