Baru-baru ini,Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menulis sebuah artikel dengan judul “Melaju Membelah Ombak, Membuka Perjalanan Baru Pembangunan Bersama Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia”, yang mana telah diterbitkan di beberapa media terkemuka di Bisnis Indonesia, Harian Nusantara, The Jakarta Post and KOMPAS.id. Artikel selengkapnya sebagai berikut:
Atas undangan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada tanggal 8 November. Setelah melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Tiongkok sebagai Presiden Terpilih pada bulan April tahun ini, Presiden Prabowo kembali memilih Tiongkok sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah resmi dilantik. Dua “pertama kali” ini tidak hanya menunjukkan persahabatan yang mendalam Presiden Prabowo terhadap Tiongkok, tetapi juga mencerminkan tingkat tinggi Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia. Kami berharap dan yakin bahwa kunjungan kali ini akan mempercepat hubungan Tiongkok-Indonesia yang berkembang pesat, meningkatkan kualitas kerja sama pragmatis di berbagai bidang antara kedua negara, serta memimpin pembukaan babak baru dalam membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Pertukaran tingkat tinggi memandu hubungan Tiongkok-Indonesia. Selama 10 tahun ini, kedua kepala negara telah beberapa kali saling mengunjungi dan melakukan pertemuan dan pembicaraan telepon sebanyak lebih dari 10 kali. Selama kunjungan Presiden Prabowo di Tiongkok pada bulan April tahun ini, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden Prabowo. Pemimpin kedua negara mencapai konsensus penting untuk memperdalam kerja sama strategis yang komprehensif dan membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia yang memiliki pengaruh di kawasan maupun global. Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia dan tim kerja dari pihak Indonesia sedang mempercepat pelaksanaan konsensus terkait. Selama kunjungan kali ini, Presiden Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden Prabowo dan bertukar pendapat mengenai serangkaian isu penting dalam hubungan Tiongkok-Indonesia. Kami bersedia bersama dengan Indonesia untuk memandang pelaksanaan konsensus-konsensus tercapai pimpinan kedua negara sebagai panduan, terus secara tegas saling mendukung dalam isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan inti dan keprihatinan utama masing-maisng, mendorong Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia melonjak ke tingkat baru, serta memperkaya makna zaman dan praktik dinamis dalam membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Kerja sama saling menguntungkan mengawal hubungan Tiongkok-Indonesia. Indonesia merupakan tempat dicetuskannya “Jalan Sutra Maritim Abad ke-21”, yang mana meninggalkan “jejak Indonesia” yang khas dalam pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalan(Belt and Road Initiative, BRI). Sebagai proyek andalan dalam membangun bersama BRI dengan kualitas tinggi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung(Whoosh) telah menjadi “plakat emas” dalam kerja sama saling menguntungkan Tiongkok-Indonesia. Sejak dioperasikan lebih dari 1 tahun yang lalu, Whoosh telah mengangkut lebih dari 6 juta penumpang, dengan rata-rata penumpang harian sekitar 15.800 orang, dan tingkat keterisian kursi harian tertinggi tercatat mencapai sebesar 99,6%. Teman-teman Indonesia memberikan nama “Whoosh” yang terinspirasi dari suara kereta cepat yang melaju kencang untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang mana bukan hanya pengakuan terhadap kecepatan Tiongkok, melainkan juga kepercayaan terhadap “Waktu Hemat, Operasi Optimal, dan Sistem Handal”. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia selama 11 tahun berturut-turut dan volume perdagangan kedua negara telah mencapai USD 139,42 miliar. Kedua belah pihak terus mencapai hasil baru kerja sama di bidang mineral dan kawasan industri, serta terus memperkuat kerja sama di sektor-sektor industri baru seperti ekonomi digital, energi surya, mobil listrik, dll. Pertukaran budaya juga merupakan salah satu sorotan utama. Pada tahun 2023, hampir 790.000 turis Tiongkok tertarik datang ke Indonesia karena keterkenalannya untuk mendaki gunung berapi, mengunjungi pulau-pulau, dan mencicipi makanan lezat. Tiongkok telah menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak dengan total 570 ribu kunjungan selama periode Januari-Juni 2024. Kami berharap kedua pihak dapat mencapai konsensus penting yang baru dalam kerja sama praktis di berbagai bidang, menciptakan lebih banyak “plakat emas” kerja sama yang saling menguntungkan, serta memberikan dukungan yang lebih besar bagi pembangunan masyarakat, perkembangan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, sehingga dapat secara nyata meningkatkan kepuasan rakyat masing-masing terhadap Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Kerja sama erat mengokohkan fondasi hubungan Tiongkok-Indonesia. Sebagai anggota utama "Global South" dan wakil dari negara-negara pasar berkembang baru, Tiongkok dan Indonesia sama-sama dengan tegas menjalankan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan menyebarluaskan Semangat Bandung yang menjunjung persatuan, persahabatan, dan kolaborasi. Dalam urusan internasional dan regional, kedua negara bekerja sama secara erat untuk mendorong kerja sama Tiongkok-ASEAN, menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, mendukung perjuangan pembebasan rakyat Palestina, serta membela kepentingan bersama "Global South," sehingga mengokohkan fondasi hubungan Tiongkok-Indonesia dalam bersama mempromosikan perkembangan perdamaian dan mengawal keadilan. Kami bersedia bersama dengan Indonesia untuk mempertahankan peran sentral ASEAN, memperkuat kerja sama dan koordinasi dalam mekanisme multilateral seperti PBB, BRICS, G20, dan APEC, serta berkolaborasi untuk mendorong reformasi sistem tata kelola global untuk menunjukkan tanggung jawab negara berkembang besar dan menampilkan makna global dari Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Selama bertahun-tahun, pertumbuhan ekonomi Tiongkok berada di posisi terdepan di antara ekonomi utama, dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia bertahan di sekitar 30% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 4.8% pada tiga kuartal pertama tahun ini. Tiongkok terus memperluas keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar, mempertahankan posisi sebagai negara penerima investasi asing terbesar kedua di seluruh dunia selama tiga tahun berturut-turut, memperpendek daftar negatif bagi investasi asing, serta mencabut semua pembatasan bagi investasi asing di sektor manufaktur. Tiongkok terus mempercepat inovasi iptek dan transisi hijau, sehingga urutannya naik ke posisi ke-11 dalam peringkat daya inovasi global pada tahun 2024, dengan produk energi angin dan fotovoltaik yang diekspor berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon global sebesar 2,83 miliar ton. Tiongok aktif memperluas jaringan kawasan perdagangan bebas standar tinggi yang berorientasi global, menandatangani 22 perjanjian perdagangan bebas dengan 22 negara dan kawasan, serta mewujudkan peningkatkan perdagangan dengan lebih dari 160 negara dan kawasan, termasuk Indonesia. Ekonomi Tiongkok sedang mendaki puncak yang tinggi dengan prospek yang cerah. Tiongkok akan memberikan lebih banyak kepastian dan energi positif demi perkembangan ekonomi dunia yang stabil melalui perkembangan sendiri yang berkualitas tinggi, serta menggunakan perkembangan sendiri untuk menyediakan peluang baru bagi perkembangan berbagai negara di seluruh dunia.
Hubungan Tiongkok-Indonesia telah memulai perjalanan baru. Cetak biru sudah disusun, dan kita harus segera bekerja keras. Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan strategis kedua kepala negara, kapal persahabatan Tiongkok-Indonesia pasti akan mengarungi gelombang dengan lancar dan melangkah maju tanpa henti!