Tanggal 21 Juli lalu, Kapal "Hong Wang JI-19" yang mengangkut 82 peti kemas berangkat dari Pelabuhan Wuhan, Propinsi Hubei Tiongkok, menuju ke empat negara ASEAN, antara lain Thailand, Kamboja, Vietnam dan Laos dengan menelusuri jalur Sungai Yangze. Hal ini menandakan diresmikannya pelayaran langsung Wuhan-ASEAN yang terkenal sebagai "Jalan Sutra Laut".
Jalur pelayaran Wuhan-ASEAN memilih 4 pelabuhan sebagai pos pengangkutan, antara lain pelabuhan Yangluo Wuhan, pelabuhan Waigaoqiao Shanghai, Pelabuhan Bangkok Thailand dan Pelabuhan Ho Chi Minh Vietnam. Pelayaran ini merupakan pelayaran langsung secara bergilir, memberikan jasa pelayaran cepat dari Wuhan ke empat negara ASEAN.
Kantor Pengelolaan Pelabuhan Wuhan menerangkan, diresmikannya pelayaran Wuhan-ASEAN merupakan titik tolak baru bagi pelabuhan Wuhan untuk ikut serta dalam pengangkutan laut internasional, yang menandakan kota Wuhan telah masuk ke pasar pengangkutan laut internasional.
Penanggungjawab pihak penyelenggara jalur pelayaran Wuhan-ASEAN memperkenalkan, pihaknya menyediakan jasa pelayaran sebanyak dua kali setiap minggunya secara bergilir. Total pelayaran hanya menggunakan waktu 10 hari, yang telah diperpendek dari yang sebelumnya memakan waktu 14 hari.
Wakil Direktur Perusahaan Pengangkutan Internasional Zhongyuan Wuhan, Wan Tiegen menyatakan, pelayaran langsung telah mempersingkat rantai tengah, dimana hal ini sangat bermanfaat bagi kota Wuhan. Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, biaya komoditi dari Wuhan ke Asia Tenggara bisa berkurang 10 persen.
Dewasa ini, negara ASEAN telah menjadi mitra dagang kedua Wuhan. Tahun 2013, nilai ekspor Wuhan ke Vietnam sekitar 408 juta dolar AS. Volume perdagangan Wuhan dengan Thailand sekitar 327 juta dolar AS.
Dikabarkan, masa pembinaan jalur pelayaran itu sepanjang 3 tahun. Setiap tahunnya, pemerintah akan memberikan tunjangan sekitar 11,4 juta Yuan. Ke depannya, jalur pelayaran Wuhan-ASEAN akan mencakup pula Singapura, Malaysia dan Indonesia, bahkan berlayar hingga ke negara-negara Asia Selatan.