Memperkuat Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok pada Era Baru, Melindungi Perdamaian dan Perkembangan Dunia, serta Membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia

—Peringatan 95 Tahun Berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok
2022-08-01 09:33

1 Agustus 2022 menandai 95 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) Tiongkok. Pada 95 tahun silam, Partai Komunis Tiongkok telah membentuk sebuah tentara rakyat tipe baru, sehingga bangsa Tiongkok dapat menggenggam jaminan kuat demi mewujudkan kemerdekaan, pembebasan, dan kebangkitan besar. Sejak saat itu, TPR dengan penuh keberanian telah mengabdikan diri pada arus sejarah demi memperjuangkan pembebasan dan kebahagiaan rakyat Tiongkok, juga kemerdekaan dan kebangkitan besar bangsa Tiongkok. Dalam 95 tahun terakhir, TPR Tiongkok telah melintasi bara api pertempuran, melewati jalan setapak yang penuh duri dan belukar, telah memberikan pengorbanan yang luar biasa besar, menorehkan satu demi satu kemenangan gemilang, dan mengukuhkan pencapaian sejarah yang agung.

Dalam beberapa tahun terakhir, TPR Tiongkok senantiasa teguh berpedoman pada Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru, mengimplementasikan secara mendalam Pemikiran Xi Jinping tentang Penguatan Angkatan Bersenjata, dan mengikuti pengaturan strategis Tiga Langkah Modernisasi Pertahanan Nasional dan Militer Tiongkok. TPR Tiongkok juga fokus mewujudkan tujuan seratus tahun militer Tiongkok, meningkatkan loyalitas politik angkatan bersenjata Tiongkok, memperkuat angkatan bersenjata Tiongkok melalui reformasi dan teknologi serta pelatihan personel yang kompeten, juga menjalankan angkatan bersenjata Tiongkok yang sesuai hukum. TPR Tiongkok akan mengambil langkah solid pada jalur penguatan angkatan bersenjata yang berkarakteristik Tiongkok, dan meningkatkan level modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata Tiongkok secara menyeluruh. TPR Tiongkok pada dasarnya telah mewujudkan mekanisasi, meraih kemajuan signifikan dalam pembangunan informatisasi, serta meningkatkan kemampuan strategis dalam skala besar. TPR Tiongkok senantiasa memiliki tekad kuat, keyakinan penuh, dan kemampuan yang memadai untuk teguh membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional Tiongkok; gigih mencegah dan melawan agresi; melindungi keamanan politik nasional, keamanan rakyat, dan stabilitas sosial; melindungi kepentingan nasional Tiongkok; serta mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. TPR tetap setia pada cita-cita awal dan misi pendiriannya, untuk terus berjuang selamanya, menempa pasukan yang kuat dalam perjalanan baru, serta meraih kejayaan baru yang lebih besar pada era baru.

Orang Tiongkok mencintai perdamaian dan menghargai perdamaian, menjadikan pemeliharaan perdamaian dunia serta penolakan terhadap hegemonisme dan politik kekuasaan sebagai tugas suci mereka. Dalam jangka waktu yang panjang, Tiongkok tetap teguh menempuh jalan pembangunan damai, mengembangkan dirinya dengan memperjuangkan lingkungan internasional yang damai, serta menggunakan perkembangan dirinya untuk memelihara dan memajukan perdamaian dunia. Tiongkok selalu bekerja untuk memelihara perdamaian dunia, berkontribusi pada perkembangan global, dan membela tatanan internasional. Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Tiongkok tidak pernah sekali pun berinisiatif memprovokasi perang, tidak pernah menginvasi sejengkal tanah pun milik negara lain, tidak pernah terlibat dalam perang proksi, dan tidak pernah bergabung atau membentuk blok militer apa pun. Tiongkok adalah negara besar yang memiliki rekor terbaik di seluruh dunia dalam masalah perdamaian dan keamanan. Saat ini, Tiongkok masih merupakan satu-satunya negara di dunia yang telah memasukkan “teguh menempuh jalan pembangunan damai” ke dalam konstitusi nasional, dan juga satu-satunya di antara lima negara pemilik senjata nuklir yang telah berkomitmen untuk tidak akan menjadi pihak pertama yang menggunakan senjata nuklir, sekaligus satu-satunya yang berkomitmen secara tanpa syarat untuk tidak menggunakan senjata nuklir atau mengancam menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara tanpa senjata nuklir dan zona bebas senjata nuklir.

Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan era dan perubahan historis dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menghadirkan tantangan yang harus ditanggapi serius umat manusia. Menghadapi momen kritis perdamaian dan perkembangan dunia ini, Presiden Xi Jinping mengajukan Inisiatif Keamanan Global, yang secara sistematis menguraikan posisi dan proposisi Tiongkok dalam mendorong keamanan dunia serta memelihara perdamaian dan kedamaian dunia, dengan menekankan visi keamanan yang bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan. Inisiatif ini memberikan arah baru untuk menghapus akar penyebab konflik internasional serta untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas jangka panjang di dunia.

Tiongkok akan terus menjunjung tinggi panji perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan hasil yang saling menguntungkan. Tiongkok juga senantiasa melaksanakan kebijakan luar negeri damai yang independen, menempuh jalan pembangunan damai, serta mendorong pembangunan hubungan internasional tipe baru dan komunitas masa depan bersama umat manusia. Tidak peduli seberapa jauh Tiongkok berkembang, Tiongkok selamanya tidak akan mengejar hegemoni dan ekspansi, tidak akan mengincar lingkup pengaruh, juga tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata. Sebaliknya, Tiongkok akan senantiasa menjadi tulang punggung dalam melindungi perdamaian dan kedamaian umat manusia. Tiongkok senantiasa menerapkan kebijakan pertahanan nasional yang defensif, dan TPR Tiongkok akan selalu menjadi kekuatan yang kokoh dalam memelihara perdamaian dunia. TPR Tiongkok aktif melakukan pertukaran dan kerja sama militer internasional dan berpartisipasi dalam operasi pemelihara perdamaian PBB. TPR Tiongkok aktif bekerja sama dengan angkatan bersenjata negara-negara lain untuk mengatasi tantangan keamanan global, aktif melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban internasional, dan aktif berkontribusi mendorong pembangunan komunitas masa depan bersama umat manusia. Peningkatan kekuatan militer Tiongkok adalah peningkatan kekuatan perdamaian dunia.

Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga baik, sahabat baik, dan mitra baik. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan kepemimpinan serta dukungan dari Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, hubungan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara terus berkembang secara mendalam, pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang juga semakin erat dan membawa hasil berlimpah, mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan rakyat kedua negara, serta berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kerja sama di tingkat global maupun regional. Atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Joko Widodo telah melakukan kunjungan yang sukses ke Tiongkok pada akhir Juli lalu, dan menjadi kepala negara asing pertama yang diterima Tiongkok di Beijing sejak Olimpiade Musim Dingin Beijing pada awal tahun ini. Kunjungan ini menunjukkan arti penting strategis dan pengaruh global yang luas dari hubungan antara kedua negara. Kedua kepala negara telah bersepakat menentukan arah umum Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, menciptakan teladan keuntungan bersama, model pembangunan bersama dan pelopor kerja sama selatan selatan di antara negara berkembang utama serta mendorong tercapainya serangkaian hasil kerja sama, dan menambahkan daya pendorong yang kuat terhadap pengembangan hubungan bilateral.

Bersamaan dengan itu, hubungan pertahanan dan militer sebagai bagian penting dalam hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia juga terus mengalami kemajuan baru. Level saling percaya strategis antara angkatan bersenjata kedua negara terus ditingkatkan. Penasihat Negara merangkap Menteri Pertahanan Nasional Tiongkok, Jenderal Wei Fenghe dan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan timbal balik dan berulang kali telah melakukan komunikasi yang jujur, bersahabat, dan bernas. Kerja sama akademi militer dan latihan militer gabungan pun terus diperluas. Bersamaan dengan itu, kerja sama bantuan kemanusiaan telah menjadi fokus dan sorotan dalam kerja sama militer antara kedua negara. Para pemimpin angkatan bersenjata kedua negara telah menyampaikan simpati dan dukungan satu sama lain pada masa-masa sulit, seperti dalam penanganan pandemi COVID-19 dan insiden tragis tenggelamnya kapal selam TNI-AL, sekaligus telah mengambil langkah-langkah yang solid dan efektif untuk saling membantu satu sama lain. Tiongkok saat ini memberi dukungan penuh terhadap Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20 pada tahun ini dan menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN pada tahun depan. Semua ini sepenuhnya mencerminkan persahabatan yang mendalam antara kedua negara dan antara angkatan bersenjata kedua negara, yang sesuai kata pepatah, “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.

Saya yakin sepenuhnya, bahwa dengan perhatian dan dukungan dari kepala negara Tiongkok dan Indonesia, kementerian pertahanan dan angkatan bersenjata kedua negara akan semakin mengkonsolidasikan dan memperdalam kerja sama bersahabat, berkontribusi bagi pembangunan kemitraan strategis komprehensif dan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, serta berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan maupun dunia.

(Kolonel Senior Chen Yongjing, Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia)