Bergandeng Tangan Membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia

——Sambutan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia pada Konferensi Pers "Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan-perusahaan Modal Tiongkok di Indonesia"
2022-10-29 12:25

Yang Terhormat Bapak Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia,

Yang Terhormat Bapak Liu Cheng, Wakil Ketua China Chamber of Commerce in Indonesia,

Yang Terhormat para pengusaha Tiongkok di Indonesia,

Serta rekan-rekan media, Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 


Salam sejahtera bagi kita semua! Sebuah kebahagiaan besar bagi saya untuk menghadiri acara konferensi pers hari ini. Mewakili Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan selamat yang penuh kehangatan kepada China Chamber of Commerce in Indonesia, yang pada hari ini merilis edisi perdana “Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan-perusahaan Modal Tiongkok di Indonesia”.  

Sejak saya melaksanakan tugas sebagai duta besar di Indonesia, saya telah melakukan kontak luas dengan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Saya sungguh merasakan visi besar pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan kemajuan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saya pun merasakan antusiasme dan semangat luar biasa rakyat Indonesia, juga merasakan harapan besar dari berbagai kalangan Indonesia untuk memperdalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara kedua negara kita. Capaian yang telah diraih perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan Anda sekalian, dan juga kontribusi Anda sekalian bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia, adalah topik yang sering dibicarakan oleh para pemimpin Indonesia. Lapangan pekerjaan yang diciptakan dan penerimaan pajak yang didatangkan perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia dapat dengan mudah terlihat melalui data statistik pemerintah. Peran aktif Anda sekalian dalam perkembangan ekonomi digital dan hilirisasi industri di Indonesia juga telah mendapat pengakuan luas. Di sisi lain, sebagian besar perusahaan modal Tiongkok di Indonesia dalam proses perkembangannya juga telah terintegrasi dengan masyarakat Indonesia, juga telah proaktif memenuhi tanggung jawab sosial, dan terutama bahwa Anda sekalian sebenarnya telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, namun sayangnya, hal ini tampaknya belum banyak diketahui orang.             

Saya sangat gembira China Chamber of Commerce in Indonesia telah menaruh perhatian besar pada aspek yang sangat penting ini. Setelah melalui berbulan-bulan kerja keras, dengan melakukan survei kuesioner, wawancara perusahaan, dan pengumpulan kasus yang luar biasa banyaknya, pada hari ini China Chamber of Commerce in Indonesia merilis laporan yang telah lama dinantikan ini. Laporan ini sepenuhnya menampilkan kepada publik Indonesia bahwa perusahaan-perusahaan modal Tiongkok sebenarnya ada di tengah-tengah mereka, sebenarnya merupakan bagian dari mereka, sebenarnya senantiasa proaktif dan diam-diam memenuhi tanggung jawab sosial. Saya berharap melalui laporan ini, segenap sahabat Indonesia dapat memahami kisah perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia secara lebih luas, lebih gamblang, dan lebih menyeluruh.      

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Dua bulan lalu, saya mendapat undangan untuk mengunjungi kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang merupakan hasil kerja sama investasi patungan antara Tiongkok dan Indonesia. Kawasan industri modern yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah ini berfokus pada industri nikel. Di sini saya bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti program magang, sedang mempelajari keahlian profesional di bawah bimbingan mentor. Mereka sedikit malu-malu saat menjawab pertanyaan saya, tetapi begitu menyinggung soal masa depan, mereka semua sangat antusias dan penuh pengharapan. Saya juga menyaksikan para pekerja setempat yang sibuk bekerja, sangat terlatih mengoperasikan berbagai jenis mesin dan peralatan, padahal satu atau dua tahun lalu mereka masih berprofesi sebagai nelayan atau petani di desa-desa sekitar.     

Saya berjumpa dengan seorang gadis muda bernama Fitriani. Walaupun perawakannya mungil dan sedikit pemalu, Fitriani sudah menduduki posisi sebagai insinyur level dua. Seperti kebanyakan anak muda Indonesia, dia penuh semangat dan berani menerima tantangan. Dia bekerja di bagian Divisi Teknologi, bertanggung jawab atas peningkatan kualitas produk feronikel, yang menuntut pengetahuan dan keahlian sangat tinggi. Saat baru lulus kuliah, Fitriani menjadi staf Indonesia pertama yang bekerja di Divisi Teknologi. Berkat bimbingan cermat dan bantuan penuh persahabatan dari rekan-rekan kerjanya asal Tiongkok, Fitriani berhasil menguasai keterampilan kerja yang dibutuhkan untuk posisinya hanya dalam kurun waktu empat bulan. Fitriani bahkan mengambil inisiatif untuk menerjemahkan semua panduan operasional produksi dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, dan mengubah tampilan antarmuka sistem operasi menjadi dwibahasa Mandarin dan Indonesia. Langkah ini sangat memperlancar proses transfer pengetahuan dan teknologi antara karyawan Tiongkok dan Indonesia. Pada tahun berikutnya, tujuh karyawan Indonesia yang lain bergabung dalam Divisi Teknologi, dan kepada mereka pun Fitriani mewariskan pengetahuan dan keahlian yang sebelumnya telah dia pelajari dari para rekan kerja Tiongkok. Ini sungguh hal yang luar biasa!           

Pimpinan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memberitahu saya bahwa satu orang karyawan Tiongkok yang berada pada posisi teknis penting di kawasan industri ini bertanggung jawab untuk mengajarkan pengetahuan dan keahlian kepada lima hingga sepuluh orang karyawan Indonesia. Hasil dari transfer pengetahuan ini dievaluasi secara berkala, dan berhubungan langsung dengan gaji yang akan diterima karyawan Tiongkok yang bertugas memberi bimbingan tersebut. Saat ini, kawasan industri IMIP telah mempekerjakan hampir 80 ribu karyawan Indonesia, telah mencetak sejumlah besar pekerja dengan keahlian tinggi, dan telah menyetorkan pajak senilai US$ 2,22 miliar kepada pemerintah Indonesia.        

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Presiden Joko Widodo telah menjadikan pembinaan Sumber Daya Manusia sebagai prioritas utama pembangunan Indonesia. Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok telah mengerahkan upaya untuk memperkuat pembinaan terhadap karyawan Indonesia serta mempercepat proses transfer pengetahuan dan teknologi. Kisah Fitriani tadi hanyalah setetes air di tengah lautan beribu-ribu kisah mengenai proses transfer pengetahuan dan teknologi. Dalam survei kuesioner yang dilakukan China Chamber of Commerce in Indonesia, kita bisa melihat bahwa 91,4% perusahaan modal Tiongkok di Indonesia melakukan pembinaan karyawan lokal melalui metode “bimbingan mentor”, 50% perusahaan mengirim karyawan Indonesia untuk mengikuti pelatihan di Tiongkok, dan 37,1% perusahaan menyelenggarakan proyek kerja sama antara perusahaan dengan lembaga pendidikan setempat. Transfer pengetahuan sangatlah penting, bermanfaat dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan pendapatan tenaga kerja Indonesia, dan mengangkat posisi Indonesia dalam rantai industri dan rantai pasok global. Ditinjau dari sudut pandang bisnis, dengan semakin tingginya pengetahuan dan keahlian yang dikuasai pekerja Indonesia, ditambah lagi dengan pengalaman kerja yang semakin meningkat, maka semakin berkurang pula kebutuhan untuk mendatangkan pekerja dari Tiongkok demi memberikan transfer pengetahuan.           

Pengetahuan dan keahlian bagaikan “tongkat estafet” yang ditransfer dari pekerja Tiongkok kepada pekerja Indonesia, dan kemudian dari pekerja Indonesia kepada lebih banyak lagi pekerja Indonesia, dan tidak akan pernah berhenti untuk terus disebarluaskan di Indonesia. Setiap harinya, di perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia, ribuan tongkat estafet pengetahuan dan keahlian ini ditransfer di antara para pekerja. Setiap harinya, di antara kedua negara Tiongkok dan Indonesia, ribuan tongkat estafet pengetahuan dan keahlian ditransfer dari perusahaan ke perusahaan. Hari demi hari, tahun demi tahun, transfer pengetahuan dan keahlian membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mendapatkan momentum, dan hubungan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Tiongkok dan Indonesia pun turut menjadi semakin erat. Hanya dalam beberapa tahun yang cukup singkat ini, Indonesia telah berkembang menjadi produsen nickel pig iron (NPI) terbesar di dunia, dan produsen baja tahan karat terbesar kedua di dunia. Perusahaan-perusahaan modal Tiongkok telah membawa teknologi maju di bidang pengolahan dan pemurnian tambang (smelter) ke Indonesia. Melalui kerja sama di bidang investasi, teknologi, dan sumber daya manusia, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok telah menjadi partisipan aktif yang memainkan peran positif dalam proses industrialisasi Indonesia.       

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Transfer pengetahuan dan teknologi hanyalah satu kristalisasi dari kegiatan operasional lokal yang dilakukan perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia serta kontribusi mereka bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia. Laporan ini telah menunjukkan, bahwa perusahaan-perusahaan modal di Tiongkok di Indonesia dalam proses perkembangannya juga telah menunaikan tanggung jawab sosial mereka di segala bidang.   

Dalam upaya bersama untuk menghadapi pandemi Covid-19, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok berada dalam perahu yang sama dengan masyarakat Indonesia, melewati bencana dan mengatasi kesulitan bersama. Pada masa pandemi yang paling genting, demi menyelamatkan nyawa manusia, pabrik baja dengan investasi Tiongkok di Indonesia telah berinisiatif melakukan penyesuaian terhadap rencana produksi dan menunda proses pengolahan baja, demi memberikan prioritas pada produksi oksigen, agar dapat menyediakan pasokan oksigen secara gratis pada berbagai rumah sakit yang sangat membutuhkannya. Mereka juga menggalang dana dari berbagai sumber tanpa memperhitungkan biaya, mengorganisir pengadaan mesin generator oksigen dan ventilator melalui pengangkutan udara dari luar negeri, juga membeli alat pelindung diri (APD) dan masker dalam jumlah besar, untuk disumbangkan tanpa pamrih kepada masyarakat Indonesia. Kerja sama antara perusahaan Tiongkok dan Indonesia dalam pengembangan, pengadaan, dan produksi vaksin, telah membantu Indonesia menjadi salah satu negara dengan prestasi pengendalian pandemi yang terbaik di dunia.         

Dalam upaya bersama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok menggandeng para mitra lokal untuk saling mendukung dan berkembang bersama. Para petani di Sumatra bermitra dengan perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk mengembangkan perkebunan sawit; produksi minyak sawitnya kemudian diekspor ke Tiongkok, sehingga para petani itu menerima penghasilan yang signifikan. Sementara itu para peternak di Banten, menerima panduan di tempat dari personel teknisi yang diutus perusahaan modal Tiongkok, berhasil meningkatkan produktivitas peternakan mereka, sehingga kondisi ekonomi keluarga mereka pun mengalami perbaikan. Masih ada pula para pelaku usaha kecil di Jawa Barat, dengan bantuan platform perdagangan online yang dikelola perusahaan modal Tiongkok, berhasil menjual produk mereka ke seluruh penjuru Indonesia dan bahkan menembus pasar internasional.      

Dalam upaya bersama untuk menciptakan komunitas yang harmonis, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok telah berbagi hasil kemajuan dan menjalin kehangatan dengan masyarakat yang setempat. Di Kalimantan Selatan, warga yang diterjang banjir menerima bantuan mi instan, susu, dan tenda yang dihantar langsung oleh para relawan dari perusahaan modal Tiongkok. Di Sulawesi, warga desa menikmati manfaat dari jembatan yang didanai dan dibangun oleh perusahaan modal Tiongkok, sehingga perjalanan ke tempat kerja yang semula memakan waktu dua jam telah dipersingkat menjadi 20 menit. Masih ada pula anak-anak panti asuhan yang menerima alat tulis baru, para lansia yang menerima daging kurban pada hari raya Idul Adha, pengrajin batik yang menerima pelatihan, juga para mahasiswa yang menerima dana bantuan pendidikan hingga menyelesaikan studi.        

Dalam upaya bersama memajukan pembangunan ekonomi, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok turut mendorong transformasi digital dan peningkatan industri, agar dapat memberi manfaat bagi kehidupan lebih banyak orang. Seorang siswa sekolah dasar dari Papua, setelah perusahaan modal Tiongkok menyelesaikan pembangunan menara BTS di daerahnya, kini bisa melakukan kontak video dengan orangtuanya yang pergi merantau ke tempat jauh. Seorang pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, menantikan untuk sesegera mungkin membawa anggota keluarganya mengalami perjalanan dengan kereta cepat pertama di Indonesia, yang dia turut berpartisipasi dalam proses pembangunannya. Sementara itu seorang staf Indonesia pada sebuah perusahaan modal Tiongkok di Kalimantan Barat, setelah pulang dari pelatihan kerja di Tiongkok, kini dipenuhi rasa percaya diri untuk membangun industri baja Indonesia.            

Kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa sebagian besar perusahaan modal Tiongkok di Indonesia merupakan perusahaan patungan yang didirikan bersama oleh para investor dari Tiongkok dan Indonesia, terdaftar di Indonesia, membayar pajak di Indonesia, menciptakan lapangan kerja di Indonesia, dan turut memakmurkan perekonomian Indonesia. Investor dari kedua negara berada pada perahu yang sama, bergandeng tangan dan melangkah bersama, berupaya bersama dalam memenuhi tanggung jawab sosial, berupaya bersama memajukan pembangunan ekonomi dan sosial.   

Di Indonesia, di negara yang penuh antusiasme, penuh kehangatan, dan penuh pengharapan ini, ada beribu-ribu partisipan yang penuh perhatian, beribu-ribu masyarakat biasa yang merasakan kehangatan, beribu-ribu kisah yang mengharukan. Semuanya itu saling terhubung, membentuk gambaran yang paling menyeluruh, paling gamblang, dan paling menginspirasi dari sepak terjang perusahaan-perusahaan modal Tiongkok dalam memenuhi tanggung jawab sosial mereka. Apa yang menghubungkan fragmen-fragmen ini, adalah sebuah gagasan yang sama – bahwa takdir kita saling terkait satu sama lain, dan masa depan kita berjalan beriringan. Gagasan ini pulalah yang menjadi tema dari laporan ini: “ Berbagi Nasib, Berbagi Masa Depan; Bergandeng Tangan, Melangkah Bersama”.  

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Presiden Xi Jinping pernah mengatakan, “Orang Tiongkok senantiasa percaya bahwa hanya ketika dunia baik, Tiongkok bisa menjadi baik; dan ketika Tiongkok baik, maka dunia akan menjadi lebih baik.” Demikianlah cara Tiongkok memandang dunia serta hubungan antara Tiongkok dengan dunia. Kami percaya bahwa dunia ini luas, dan peluang kerja sama ada di mana-mana. Kami menganjurkan solidaritas dan kerja sama yang saling menguntungkan. Kami menentang zero sum game, di mana ketika satu pihak menang maka yang lain pasti kalah. Kami senantiasa mengikatkan takdir masa depan Tiongkok dengan takdir masa depan negara-negara lain di dunia, mengharmonisasikan perkembangan Tiongkok dengan perkembangan negara-negara lain di dunia, dan mengintegrasikan secara organik kepentingan rakyat Tiongkok dengan kepentingan rakyat negara-negara lain di dunia. Oleh karena itu, Presiden Xi Jinping mengajukan konsep membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia. Di Indonesia juga ada konsep serupa, yaitu “gotong-royong”, saling tolong-menolong demi kemajuan bersama.        

Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok yang baru ditutup ini menetapkan prinsip dasar untuk mendorong maju realisasi peremajaan jaya bangsa Tionghoa secara menyeluruh melalui modernisasi ala Tiongkok, dan membuka masa depan luas bagi Tiongkok dalam memperluas hubungan kemitraan global yang setara, terbuka, kerjasama serta membangun bersama Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia bersama komunitas internasional. Presiden Xi Jinping dalam laporannya menunjukkan bahwa, Tiongkok akan menjunjung kebijakan dasar nasional yaitu keterbukaan terhadap dunia luar, menjunjung strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan menang bersama, serta terus memberikan kesempatan baru bagi dunia dengan perkembangan Tiongkok, mendorong pembangunan ekonomi dunia yang terbuka, agar dapat menyejahterakan rakyat berbagai negara secara lebih baik. 

Tiga bulan lalu, atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Tiongkok, dan pemimpin kedua negara menetapkan arah umum pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia. Ini merupakan aspirasi rakyat, juga merupakan arah yang tak terhindarkan, karena kedua negara berada pada tahapan perkembangan yang sama, berbagi kepentingan yang sama, berbagi konsep yang sama, dan takdir masa depan telah tiba pada momen yang menentukan. Semua ini telah memberikan arahan, panduan, dan dorongan bagi perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk lebih aktif berpartisipasi dalam mendorong kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi Tiongkok-Indonesia serta pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.        

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Penerbitan laporan tanggung jawab sosial ini bukanlah akhir, tetapi justru adalah titik awal. Seiring dengan semakin eratnya kerja sama investasi antara kedua negara, perusahaan-perusahaan modal Tiongkok perlu menunaikan tanggung jawab sosial mereka secara lebih banyak dan lebih baik, demi membalas perhatian, dukungan, dan harapan masyarakat Indonesia. 

Ini menuntut perusahaan-perusahaan modal Tiongkok berpartisipasi lebih aktif dalam proyek-proyek kerja sama berkualitas tinggi pada kerangka inisiatif “Sabuk dan Jalan” dan “Poros Maritim Dunia”. Ini juga menuntut perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk berpartisipasi aktif dalam peningkatan level industri, transformasi digital, dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, demi turut berkontribusi dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.   

Ini menuntut perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk terus memperkuat kerja sama erat dengan pihak pemerintah Indonesia, mitra bisnis, institusi pendidikan tinggi, serta organisasi amal di Indonesia, untuk lebih lanjut menerapkan konsep “komunitas senasib sepenanggungan umat manusia”, serta mendorong semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama memenuhi tanggung jawab sosial mereka.   

Ini menuntut perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk terus konsisten dalam mengontribusikan dana, materi, dan tenaga, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, senantiasa berupaya tanpa pamrih untuk menyampaikan cinta kasih kepada masyarakat Indonesia.  

Ini menuntut perusahaan-perusahaan modal Tiongkok untuk memperkuat komunikasi dengan masyarakat Indonesia, agar semua kalangan masyarakat dapat lebih jelas melihat ketulusan, upaya, dan kontribusi perusahaan-perusahaan modal Tiongkok dalam memenuhi tanggung jawab sosial mereka, juga agar lebih banyak perusahaan dapat terinspirasi dan bercermin dari keberhasilan mereka, demi berjuang bersama membangun masyarakat Indonesia.     

Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin sekalian, 

Perusahaan-perusahaan modal Tiongkok adalah benih dari kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi antara kedua negara. Mereka telah mengakar kuat di bumi Indonesia ini, bertumbuh dengan pesat, berkembang dengan cabang dan pohon yang rimbun, dan saat ini telah menjadi pohon besar yang menghasilkan buah yang melimpah. Semua ini tak lepas dari panduan strategis dari pemimpin kedua negara, juga tidak terlepas dari kepedulian seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Di sini saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak dari berbagai kalangan yang telah berkomitmen untuk memajukan hubungan ekonomi perdagangan kedua negara. Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Koordinator Luhut Pandjaitan atas kontribusi positif berjangka panjang dalam mendorong kerja sama kedua negara. Bersamaan pula, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada China Chamber of Commerce in Indonesia atas upaya tak henti-henti dalam mendorong kerja sama bersahabat dan kontak pertukaran antara perusahaan-perusahaan dari kedua negara.       

Kunci keberhasilan hubungan antarnegara terletak pada kemesraan hubungan antar-masyarakatnya. Perkembangan perusahaan-perusahaan modal Tiongkok di Indonesia telah mengoneksikan beribu-ribu mitra dan mengikatkan beratus-ratus ribu keluarga bahagia, menjalin sebuah jejaring masa depan bersama yang saling terkait dalam kepentingan bersama dan ikatan perasaan antar-rakyat. Kami berharap perusahaan-perusahaan modal Tiongkok akan terus menunaikan tanggung jawab sosial masing-masing, dan memberikan kontribusi baru bagi upaya bersama membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.    

Terima kasih!