Pidato Dubes Lu Kang di Pembukaan the International Media Training for Indonesian Muslim Journalist

2023-01-04 22:18

Pada tanggal 31 Desember tahun 2022, Duta Besar Lu Kang hadir pembukaan the International Media Training for Indonesian Muslim Journalist dan menyampaikan pidato. Isi utama pidato sebagai berikut:

Senang sekali hadir pembukaan the International Media Training for Indonesian Muslim Journalist. Atas nama Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Nusantara Cultural Center yang telah menyelenggarakan acara ini.

Pertama, saya ingin mengajukan satu pertanyaan. Ketika berbicara tentang Tiongkok, apa hal pertama yang muncul di pikiran? Makanan lesat, panda, Tembok Besar, kereta cepat... Saya pikir setiap orang memiliki Tiongkok di hati mereka sendiri, dan saya ingin berbagi pemahaman saya dengan teman-teman.

- Tiongkok adalah negara yang beragam dan inklusif. Tiongkok berpenduduk 1,4 miliar orang dengan banyak suku etnis, bahasa, dan budaya. Seringkali ada ribuan perbedaan antara wilayah selatan dengan utara, daerah pesisir dengan pedalaman, perkotaan dengan pedesaan. Sementara, seperti "Bhineka Tunggal Ika" yang dianut Indonesia, Tiongkok menjunjung tinggi "berbeda tapi harmonis", menjunjung tinggi komunikasi, musyawarah, dan hidup berdampingan secara harmonis. Dalam tata kelola negara, kami menerapkan sistem musyawarah politik dan kerjasama multi-partai yang dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan mengembangkan demokrasi rakyat di seluruh proses. Setiap keputusan pasti menyerap opini publik secara penuh, mencerminkan kehendak rakyat, dan memastikan bahwa rakyat adalah tuan rumah ibu pertiwi.

- Tiongkok adalah negara yang berkembang bersama zaman. Tiongkok pernah memiliki sejarah yang gemilang, dan menderita agresi kolonial seperti dialami Indonesia di masa modern. Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, terutama sejak reformasi dan keterbukaan, Tiongkok telah mendapatkan satu jalur yang sesuai dengan perkembangannya sendiri yaitu sosialisme bercirikhas Tiongkok. Tiongkok telah menjadi ekonomi terbesar kedua, negara industri terbesar, dan pedagang barang terbesar di dunia. Pada tahun 2021, Tiongkok secara historis menghilangkan kemiskinan absolut dan terbangunlah masyarakat yang cukup sejahtera dalam segala hal.

Sejak pandemi covid terjadi, pemerintah Tiongkok selalu mengutamakan rakyat dan nyawa, memperbaiki dan menyesuaikan kebijakan pandemi seiring dengan waktu dan situasi, dan berhasil menghindari penyebaran luas strain virus asli dan varian delta yang patogenisitasnya relatif kuat,  melindungi kesehatan masyarakat dan mengurangi korban jiwa semaksimal mungkin. Baru-baru ini, tingkat keparahan dan tingkat kematian yang disebabkan oleh omicron telah turun secara signifikan, di latar belakang itulah pemerintah Tiongkok mengevaluasi situasi secara ilmiah dan memperbaiki kebijakan pandemi. Sambil mengutamakan nyawa, sambil mengurangi dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi sebanyak mungkin. Pemerintah Tiongkok telah memutuskan mulai awal Januari membatalkan tes PCR dan karantina bagi semua orang yang masuk Tiongkok, lebih memudahkan pertukaran Tiongkok dengan luar negeri, agar mempromosikan kerjasama Tiongkok dengan manca negara dan pemulihan dunia pasca pandemi.

- Tiongkok adalah negara yang berkembang dengan damai. Tiongkok dengan tegas menganut diplomasi luar negeri perdamaian yang independen dan mandiri, menjunjung tinggi keadilan internasional, tegas menentang hegemonisme dan politik kekuasaan dalam segala bentuk. Tiongkok berkomitmen tidak akan mencari hegemoni, tidak akan melalukan ekspansi semala-lamanya. Tiongkok akan terus mengembangkan kerjasama yang bersahabat dengan negara lain berdasarkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Tiongkok akan mempertahankan diplomasi lingkungan yang menjunjung tinggi prinsip persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan dan inklusivitas, berbaik dan bermitra dengan tetangga, memperdalam saling percaya dan integrasi kepentingan dengan negara tetangga. Di atas nilai tersebut serta konsep moralitas dan manfaat benar, memperkuat solidaritas dan kerjasama dengan negara berkembang, dan menjaga kepentingan bersama negara berkembang.

Tahun ini, peristiwa terpenting di Tiongkok adalah sukses tergelarnya Kongres Nasional ke-20 PKT, yang mengusulkan untuk mempromosikan revitalisasi bangsa Tionghoa secara menyeluruh melalui modernisasi ala Tiongkok. Dunia internasional menaruh perhatian tinggi kepada "modernisasi ala Tiongkok" yang dianjurkan Kongres Nasional ke-20 PKT, dan kami juga memperhatikan ada beberapa komentar. Apa itu "modernisasi ala Tiongkok"? Singkatnya, itu adalah modernisasi yang berpusat pada manusia, yang berbeda dengan modernisasi Barat yang berpusat pada kapital. Modernisasi ala Tiongkok memiliki lima ciri utama: ia adalah modernisasi dengan populasi yang sangat besar, ia adalah modernisasi kemakmuran bersama untuk semua, ia adalah modernisasi kemajuan material dan spiritual, ia adalah modernisasi harmoni antara manusia dan alam, ia adalah modernisasi pembangunan damai. Modernisasi ala Tiongkok memperluaskan jalur menuju modernisasi bagi negara-negara berkembang, membawa kesempatan baru bagi pembangunan dunia. 

Bapak Ibu sekalian,

Tiongkok dan Indonesia berseberangan laut, pertukaran persahabatan telah berlangsung ribuan tahun. Sejak misi saya ke Indonesia pada bulan Februari tahun ini, saya telah menyaksikan perkembangan pesat hubungan bilateral. Pada Juli tahun ini, Presiden Joko Widodo mengunjungi Tiongkok, menjadi kepala negara asing pertama yang diterima Tiongkok secara tersendiri sejak pandemi. Pada bulan November, Presiden Xi Jinping berkunjung ke Bali untuk menghadiri KTT G20, menjadikan Indonesia negara pertama dalam kunjungan pertamanya setelah Kongres Nasional ke-20 PKT. Kedua kepala negara mencapai konsensus penting untuk bersama-sama membangun Komunitas Senasib-Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, melukiskan gambar biru besar untuk pengembangan hubungan bilateral.

- Tiongkok dan Indonesia akan saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara. Tiongkok dan Indonesia sesama negara berkembang besar dan perwakilan dari ekonomi baru, bersama-sama mematuhi asas dan tujuan Piagam PBB, Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, dan Dasasila Bandung. Kedua negara akan berpegang pada prinsip tidak mengintervensi urusan internal, terus saling memberi dukungan solid di isu-isu yang menyangkut kepentingan inti negara, seperti kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah.

- Tiongkok dan Indonesia akan selalu saling menguntungkan, menang bersama dan berkembang bersama. Tiongkok telah bertahun berturut-turut menjadi mitra dagang terbesar dan sumber utama investasi Indonesia. Kedua negara akan terus meningkatkan kesinergian strategi pembangunan dan memperdalam kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Tiongkok bersedia mengimpor lebih banyak produk unggulan dari Indonesia, secara aktif memperkuat kerjasama yang saling menguntungkan di industri hilirisasi, transformasi hijau, ekonomi digital dan lain sebagainya, mendukung Indonesia menuju "Visi Indonesia Emas 2045".

- Tiongkok dan Indonesia akan terus senasib-sepenanggungan, menghadapi tantangan bersama. Kedua belah pihak akan terus mempromosikan regionalisme terbuka, melindungi multilateralisme sejati, berkomunikasi dan berkoordinasi erat dalam urusan regional dan global, bersama-sama mengatasi tantangan regional dan global, dengan tegas menjaga kepentingan negara berkembang serta keadilan internasional, agar sistem tata kelola dunia menuju ke arah yang lebih adil dan rasional.

Bapak Ibu sekalian,

Islam memainkan peran penting dalam perkembangan hubungan Tiongkok-Indonesia. Laksamana Muslim ternama Cheng Ho pernah menyebarkan Islam di Jawa dan tempat-tempat lain selama tujuh kali pelayarannya di samudra. Ketika datang ke pondok pesantren Al-Tsaqafah untuk pertama kalinya pada bulan Juni tahun ini, saya mendengar Prof. KH Said Aqil Siroj perkenalkan kontribusi besar dari Muslim Tionghoa kepada“Islam Nusantara”, banyak saya pelajari.

Tiongkok sangat mementingkan memperdalam pertukaran dengan ormas-ormas Islam utama di Indonesia. Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia telah beberapa kali mengorganisir delegasi ormas Islam Indonesia untuk mengunjungi Tiongkok, mengadakan buka puasa bersama dan donasi, atau bekerjasama membangun proyek sanitasi. Tiongkok memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar muslim Indonesia setiap tahun. Tidak lama setelah bermisi, saya melakukan komunikasi luas dengan para pemimpin muslim Indonesia, intelektual muslim dan perwakilan mahasiswa muslim yang belajar di Tiongkok.

Saya mengapresiasi Prof. KH Said Aqil Siroj tadi membela keadilan dengan mengungkapkan upaya politik dilakukan beberapa kekuatan Barat untuk menggoreng-gorengkan yang namanya masalah Xinjiang. Saya juga memperhatikan bahwa di bawah pengaruh kekuatan tertentu di Barat, sebagian Muslim di Indonesia masih memiliki kesalahpahaman tentang masalah Xinjiang dan kebijakan etnis dan agama Tiongkok. Padahal, Muslim Tiongkok menikmati kebebasan beragama berdasarkan Konstitusi, dan memiliki hak-hak yang sama dengan Muslim Indonesia untuk solat, puasa, dan naik haji. Saat ini, apa yang disebut masalah Xinjiang sedang dimanipulasi oleh Amerika Serikat dan Barat, dan telah menjadi alat politik untuk membenturkan hubungan persahabatan antara Tiongkok dan dunia Islam, dan untuk mengekang persatuan, stabilitas, dan pembangunan Tiongkok. Kitab suci Al-Quran mengajarkan bahwa  mereka memiliki hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami, dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, serta mereka memiliki telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengarkan, mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Hanya mendengar, melihat dan berpikir dengan jernih, baru bisa tahu mana fakta. Hari ini, seorang perwakilan dari Xinjiang akan videolink dengan kami, berharap narasinya dapat memberikan suatu sudut pandang internal kepada jurnalis yang hadir dan membantu semua orang lebih memahami Xinjiang yang sebenarnya.

Bapak Ibu sekalian,

Besok adalah tahun 2023. Pada tahun 2023, kedua negara kita akan bersama-sama merayakan peringatan 10 tahun pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara dan peringatan 10 tahun inisiatif "the Belt and Road". Kedua negara akan terus bersatu-padu dan bekerjasama untuk membangun Komunitas Senasib-Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, membawa kesejahteraan bagi kedua bangsa, dan berkontribusi kepada perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional dan global.

Wartawan muslim Indonesia adalah kelompok yang sangat penting. Anda sekalian memiliki prospektif lokal yang tajam, ilmu agama yang memadai, dan profesionalisme yang menuntut kebenaran. Saya berharap Anda sekalian dapat memainkan peran positif dalam meningkatkan pemahaman dan memperdalam persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia. Kami menyambut teman-teman datang ke Tiongkok untuk jalan-jalan.

Terakhir, semoga sukses kursus kali ini. Terima kasih!