Li Qiang Sampaikan Pidato Dalam Jamuan Makan Malam Kalangan Industri Dan Perdagangan Tiongkok-Indonesia

2023-10-16 10:31

Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, menghadiri jamuan makan malam kalangan industri dan perdagangan Tiongkok-Indonesia dan menyampaikan pidato pada tanggal 5 September di Jakarta. Kurang lebih 200 perwakilan dari kalangan bisnis kedua negara, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan.

Li Qiang mengatakan bahwa, ini adalah kunjungan pertamanya sebagai Perdana Menteri Tiongkok ke negara Asia. Beliau memilih Indonesia sebagai tujuan kunjungan pertamanya dengan tujuan perkembangan, persahabatan, perdamaian dan kerja sama. Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga yang baik, saudara yang baik dan mitra yang baik yang saling berhadapan di seberang lautan. Hubungan persahabatan kedua negara telah bertahan lama. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok-Indonesia telah berkembang pesat dan membawa manfaat nyata bagi kedua negara. Kedua negara merupakan mitra dagang penting bagi satu sama lain, dengan kerja sama investasi yang terus berkembang, serta rantai industri dan pasokan yang sangat terintegrasi untuk mencapai kesuksesan bersama. Kerja sama antara kedua negara melampaui lingkup bilateral dan mempunyai arti penting bagi stabilitas dan kemakmuran di kawasan.

Li Qiang menunjukkan bahwa semakin banyak situasi berubah, semakin penting untuk menangkap tren umum dan arus utama. Sebagai negara berkembang utama, Tiongkok dan Indonesia percaya bahwa perkembangan yang damai dan kerja sama yang saling menguntungkan adalah satu-satunya jalan menuju revitalisasi nasional dan kebahagiaan masyarakat. Pengusaha-pengusaha harus memperkuat kepercayaan diri dalam bekerja sama, mengupayakan pengembangan dengan memperdalam kerja sama, dan memenangkan masa depan dengan mengikuti tren.

Li Qiang juga menyatakan keyakinannya dalam ruang luas untuk kerja sama yang berkualitas tinggi dan masa depan yang menjanjikan antara kedua negara. Tiongkok bersedia untuk memperluas kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk energi hijau, ekonomi digital, biomedis, kecerdasan buatan (AI), serta mendorong perluasan dan efisiensi kerja sama lebih lanjut antara kedua negara. Perusahaan-perusahaan kedua negara diharapkan dapat memperkuat kerja sama dalam inovasi tingkat tinggi untuk mendukung perkembangan kedua negara.

Perdana Menteri Li Qiang juga menekankan komitmen Tiongkok untuk terus memperluas keterbukaan kelembagaan, semkain melonggarkan akses pasar di industri jasa modern dan bidang lainnya, meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual, dan menciptakan lingkungan bisnis kelas dunia yang berorientasi pasar, berbasis hukum dan internasional. Beliau juga mendorong Indonesia untuk menjaga pasar terbuka dan menciptakan lingkungan bisnis yang adil bagi perusahaan Tiongkok. Diharapkan para pengusaha Tiongkok dan Indonesia bekerja keras untuk menjadi promotor, penyebar dan pemimpin persahabatan dan kerja sama kedua negara, menciptakan lebih banyak manfaat bagi masyarakat kedua negara, dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.

Dalam pidatonya, Menko Marves Luhut mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok telah efektif mendorong perkembangan ekonomi Indonesia dan mencapai hasil yang saling menguntungkan. Indonesia bersedia untuk lebih memperkuat kerja sama strategis dengan Tiongkok, memperdalam integrasi industri dan rantai pasokan, mencapai perkembangan berkualitas tinggi, dan mendorong hubungan bilateral ke tingkat yang baru.

Wu Zhenglong dan lainnya turut serta dalam acara tersebut.