Pada 13 Agustus 2024, Wakil Menteri Luar Negeri RRT, Sun Weidong dan Wakil Direktur Kantor Kerjasama Militer Internasional, Komisi Militer Sentral, Mayor Jenderal Zhang Baoqun, memimpin Perdana Dialog Bersama Tingkat Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan RRT dan RI (SOM 2+2) di Jakarta , bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani dan Sekretaris Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI, Brigadir Jenderal Oktaheroe Ramsi, Kedua belah pihak bertukar pandangan secara mendalam tentang hubungan Tiongkok-Indonesia, kerjasama strategis dalam diplomasi dan pertahanan, dan mencapai serangkaian konsensus. Pada hari yang sama, Wamenlu Sun Weidong juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury.
Kedua pihak berpendapat bahwa Mekanisme 2+2 antara RRT dan RI yang dibentuk di bawah pengawasan kedua kepala negara, merupakan mekanisme tingkat menteri 2+2 pertama yang dibentuk antara Tiongkok dan negara lain, yang sepenuhnya mencerminkan tingkat tinggi dan sifat strategis hubungan Tiongkok-Indonesia. Dialog Pejabat Senior tersebut menandai peluncuran resmi mekanisme 2+2 antara kedua negara dan tingkat baru kepercayaan strategis antara kedua negara. Kedua pihak menghargai tinggi perkembangan hubungan Tiongkok-Indonesia dan menyatakan kesediaan untuk mematuhi arahan strategis dari kepala negara masing-masing, memperkuat komunikasi dan koordinasi, terus meningkatkan kerjasama politik dan keamanan bilateral serta kepercayaan yang bersahabat, dan mendorong membuat kemajuan baru dalam membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Pihak Tiongkok memperkenalkan Sidang Pleno Ke-3 Komite Sentral ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT) , dengan menyatakan bahwa Tiongkok akan semakin memperdalam reformasi secara komprehensif, mendorong pembangunan berkualitas tinggi dan keterbukaan berstandar tinggi, serta memajukan modernisasi ala Tiongkok. Semuanya akan memberikan peluang baru bagi kerjasama Tiongkok-Indonesia dan perkembangan negara-negara kawasan. Tiongkok juga menjelaskan posisi dan pandangannya mengenai isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan inti dan keprihatinan utama Tiongkok seperti Taiwan dan Laut China Selatan. Pihak Indonesia mengucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Sidang Pleno Ke-3 Komite Sentral ke-20 PKT, menegaskan kembali kepatuhannya yang teguh terhadap prinsip Satu Tiongkok, dan menganjurkan pengelolaan perbedaan dengan baik melalui negosiasi damai dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Kedua belah pihak menyatakan bahwa akan meneruskan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan Semangat Bandung, dan lakukan upaya bersama dalam menegakkan multilateralisme sejati, menjaga kerangka regional yang terbuka dan inklusif, memimpin reformasi dan pengembangan tata kelola global, sehingga dapat berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan regional dan dunia.
Kedua pihak juga saling bertukar pandangan secara mendalam mengenai masalah Palestina dan berbagai isu internasional dan regional lainnya yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama. Pihak Tiongkok menekankan bahwa Tiongkok mendukung visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, dan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat dialog, komunikasi, koordinasi, dan kerja sama mengenai pelaksanaan Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, serta bersama-sama menjaga keadilan dan kewajaran internasional.