Presiden Tiongkok Hadiri Dialog BRICS dengan Pemimpin Afrika

2013-03-29 09:00

 

Dialog pemimpin BRICS dengan pemimpin negara Afrika digelar di Durban, Afrika Selatan pada sore kemarin (27/3).

Dialog dihadiri kepala lima negara BRICS yakni Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Manmohan Singh beserta belasan pemimpin negara-negara Afrika.

Dialog tersebut membahas kerja sama antara negara BRICS dengan negara Afrika dalam pembangunan infrastruktur.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan abad ke-21 adalah abad kebangkitan Afrika. Negara-negara BRICS dan negara-negara Afrika memiliki kepentingan sama yang luas, dan merupakan sahabat yang memiliki tujuan yang sama. Kebangkitan Afrika merupakan peluang bagi negara-negara BRICS, dan begitu pula sebaliknya. Tiongkok mendukung BRICS membina hubungan kemitraan konstruktif dengan Afrika dengan berlandaskan kesetaraan dan demokrasi.

Xi Jinping menekankan negara-negara BRICS akan mendorong pembangunan infrastruktur dan kerja sama moneter sebagai bidang yang diprioritaskan dalam kerja samanya dengan Afrika. Xi Jinping menyerukan kedua pihak berkembang dengan berpegang teguh pada pedoman pembangunan berkelanjutan. Atas nama pemerintah Tiongkok, Xi Jinping berjanji Tiongkok akan membentuk hubungan kemitraan kooperatif lintas negara dan daerah dengan negara Afrika melalui pembangunan infrastruktur. Selain itu Tiongkok juga akan memberikan bantuan dalam pembangunan konektivitas dan survei sumber daya. Tiongkok berkomitmen melatih sebanyak 300 teknisi bidang infrastruktur bagi Afrika setiap tahun. Tiongkok mendukung perusahaan dan lembaga moneter domestik berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dan pengelolaannya dalam bentuk investasi, pendanaan, dan pemberian bantuan. Tiongkok telah berjanji untuk memberlakukan pembebasan bea cukai bagi 97 persen produk buatan negara Afrika yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Perlakuan preferensial itu akan diberlakukan pada tahun 2015.

BRICS mengatakan akan meningkatkan hubungan kemitraan kooperatif dengan Afrika dan memberikan dukungan dalam pembangunan infrastruktur guna meningkatkan pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan di Afrika.